Sejarah kota kayuagung
Nama
Kayuagung secara umum berasal dari sebuah sejarah, dimana pada zaman dahulunya,
daerah kota kayuagung terdapat pohon-pohon yang berukuran besar, bahkan ada
yang sampai berdiameter 4 meter , kemudian disimpulkanlah oleh para petua Pohon
itu berarti Kayu sedangkan Besar Itu Agung. mungkin andapun secara tidak
sengaja pernah melihat pohon berukuran besar di kota anda, kemungkinannya itu
merupakan pohon kayuagung, tapi bukan berarti setiap pohon yang besar itu
merupakan pohon kayuagung, ciri khas pohon Kayuagung itu berukuran besar
memiliki urat pohon yang timbul dan memiliki akar yang besar dan menjular,
selain itu juga terdapat akar yang menjular dari atas kebawah, jadi dari sebuah
pohonlah nama dari kota kayuagung itu.
Letak geografis kota Kayuagung
Kayuagung
sebuah kota yang terletak di lintas timur sumatera, Salah satu dari Kabupaten
dari Provinsi Sumatera Selatan (Palembang), Kayuagung yang berjarak 65 KM dari
pusat kota Palembang, Kayuagung merupakan Daerah Tingkat II di provinsi
sumatera selatan. Kayuagung merupakan ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir
(OKI). Kayuagung ibukota dari Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan Pemerintah
Daerah Tingkat II di Sumatera Selatan yang luasnya sekitar 21.469,90 kilometer
persegi yang secara geografis terletak antara 104 2'-106 o' derajat Bujur Timur
dan 4o 30'-4o 15 derajat Lintang Selatan.

Wilayah yang terdapat di kecamatan
Kayuagung
Kecamatan
Kota Kayuagung terdiri atas 11 kelurahan ; yaitu Kelurahan Kayuagung (asli
), Perigi, Kutaraya, Kedaton, Sukadana, Mangunjaya, Sidakerda, jua-jua,
Cintaraja, dan Tanjung Rancing, Serta 14 desa ; yaitu Desa Bulu Cawang,
Lubuk Dalam, Banding Anyar, Anyar, Muara Baru, Kijang Ulu,Celika, Tanjung
Menang. Bagian tersebut penutur Bahasa Kayuagung berada di wilayah Kecamatan
Kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Wilayah
ini merupakan ibukota Kabupaten OKI.
Penduduk dan bahasa
jumlah penduduk dalam sensus 2008 mencapai
kurang-lebih 55,285 ribu jiwa lebih, mayoritas penduduknya beragama Islam. Penduduk
utama penuturan Bahasa Kayuagung tergabung dalam suatu wilayah yang disebut
morge siwe ( marga sembilan ); yaitu sembilan kelompok masyarakat setingkat
desa/ kelurahan di era sekarang. Sembilan marga tersebut adalah Kelurahan
Kayuagung ( asli ), Perigi, Kutaraya, Kedaton, Sukadana, Paku, Mangun jaya,
Sida kersa, dan jua-jua.
Mata pencarian masyarakat kota
Kayuagung
Mata
pencarian masyarakat Kayuagung adalah petani, pedagang , pegawai negeri, dan
industri kecil seperti pembuatan kemplang
ikan serta pembuatan gerabah.

tlg ada masukan buat pemerintah agar lbh baik dlm bidang ekonomi, sosial dan budaya, misal bidang budaya= perubahan adat mulah yg menjurus ke acara orgentunggal dll
BalasHapus